Mengenal Periwayat Hadist Dari Generasi Sahabat Tabi’in Dan Tabi’it Tabi’in

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Tidak dapat dipungkiri tafsir dari masa ke masa mengalami perkembang yang sangat pesat dan pada akhirnya mengalami masa keemasan.. Setelah masa Rosulullah saw dan sahabat berakhir maka tafsir kemudian dipegang dan dikembangkan oleh para Tabi’in dan lainnya. Langkah yang mulia yang dilakukan oleh para sahabat tentunya diikuti oleh para Tabi’in dalam hal menafsirkan Al-Qur’an. Tegasnya, penafsiran Al-Qur’an dari apara sahabat diterima baik oleh generasi Tabi’in.

Kita mengetahui bahwa pada masa itu dapat kita jumpai banyak sekali pakar-pakar ahli tafsir yang begitu terkenal kesungguhannya dalam berijtihad untuk dapat mengetahui hakikat penafsiran ayat tertentu. Penafsiran ini terus berkembang, sehingga ketika periode selanjutnya timbul adanya kodifikasi-kodifikasi tafsir yang dilakukan dan dikembangkan oleh para ahli tafsir. Seperti timbulnya tafsir bil ma’tsur dan tafsir bir-ra’yi, dan juga lainnya yang di dalam penafsirannya ada perbedaan corak dalam penafsirannya, sehingga kadang-kadang menjadi rawan dalam penafsirannya yang memungkinkan adanya penyimpangan dalam penafsirannya.
Berangkat dari prolog di atas, kami berusaha dengan menghadirkankan makalah ini akan menguraikan masalah perkembangan penafsiran pada masa Tabi’in yang kemudian diteruskan masa kodifikasi seperti timbulnya berbagai macam-macam tafsir yang digunakan oleh sebagian ulama dan para ahli tafsir pada masa itu.


Kami berharap lewat makalah ini dapat membantu teman-teman mahasiswa dalam mengetahui hakikat kandungan dalam sejarah pemikiran tafsir dari masa ke masa dalam rangka menyadarkan kita , begitu pentingkah kita menjaga keutuhan ummat Islam, seperti halnya yang dilakukan oleh para ulama terdahulu. Tidak lupa kritik dan saran sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan dan penyempurnaan makalah kami.

B.     Masalah

Dalam penulisan makalah ini ditemukan masalah yaitu kurangnya referensi buku dan sumber-sumber buku yang  dijadikan pembahasan didalam makalah ini 

C.     Pembatasan Masalah

Makalah ini memiiki batasan masalah yaitu sebagai berikut :
1.        Pengertian tabi’in dan faedahnya
2.        Para tokoh besar tabi’in

D.     Perumusan masalah
1.        Apa pengertian tabi’in?

E.     Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui  lebih dalam tentang hadist khususnya mengenal periwayat hadist dari generasi sahabat tabi’in.
F . Manfaat Penulisan

Makalah ini di harapkan dapat memberi informasi apa itu tabi’in .


BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Sahabat
Sahabat Nabi, dari kata shahabah (ash-shahaabah, الصحابه) adalah mereka yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad SAW, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim.
Para peraw hadits di zaman sahabat.

1. Anas bin Malik

Adalah: Anas bin Malik al-anshari al-khazraji,sang pelayan Rasulullah.Anas menjadi pahlawan Baginda ketika ia berumur 16tahun dan terus menemani Nabi selama 16 tahun pula.Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjulikinya dengan : "Abu Hamzah" Sahabat yang ibunya bernama Ummu Sulaim ra'. ini sempat di do'ahkan oleh Nabi shalallahu alaihi wasallam dengan : " ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya,panjangkan umurnya,berkahilah dia,dan masukan ia kedalam syurga." Ternyata memang Anas adalah seorang yang banyak hartanya,ketika wafat meninggalkan anak 120 anak lebih,dan umur Anaspun  cukup panjang,hingga ia hidup lebih dari 100 tahun.Dia meninggal di bashrah pada tahun 93 H,dan meriwayatkan sebanyak 2286 hadist.Abu Nu'aim berkata dalam al-hilyah tentang lelaki ini: " Tamim ad-dari adalah seorang rahib (pendeta) pada zamannya, lalu menjadi seorang yang paling giat beribadah di palestina.Dialah orang yang pertam kali menyalahkan lampu di Masjid,dan dia pula yang pertama kali yang meriwayatkan hadist pada era Umar dengan izinnya.

2.Tamim bin Aus Ad-dari bin Kharijah

Adalah :Abu Ruqayyah, seorang sahabat yang pada mulannya beragam Nashrani lalu masuk Islam pada tahun 9 H,Ia tinggal di madinah,kemudian pindah kesyam setelah terjadinya peristiwa pembunuhan Utsman bin Affan ra' lantas singgah di baitul maqdis,dan meninggal di palestina pada tahun 40 H,Rawi yang banya tahajjud ini meriwayatkan hadist sebanyak 18 buah. Abu Nu'aim berkata dalam al-hilyah tentang lelaki ini: : Tamim ad-dari adalah seorang rahib (pendeta) pada zamannya, lalu menjadi orang yang giat beribadah di palestina. Dialah orang yang pertama kali menyalahkan lampu di masjid dan ia juga orang yang pertama kali meriwayatkan hadist di era Umar dengan izinnya

3. Jundub bin Junadah (Abu dzar)

Adalah : Ibnu Sufyan bin Ubaid dari suku Bani Ghiffar dari jalur Kinanah bin Khuzaimah, seorang sahabt yang sangat dini sekali masuk Islam. " Saya orang kelima yang memeluk Islam, " ucap Jundub tentang keislaman dirinya,lewat sosok inilah,terdapat contoh ideal tentang sebuah arti kejujuran,dan dialah orang yang pertama kali memperoleh ucapan salam sejahtera Islam dari Rasulullah, Meninggal di Rabdzah pada tahun 32 H.dan meriwayatkan hadist sebanyak 281 hadist.

4.Abu Tsa'labah Al-Khusyani,Jurtsum bin Nasyir

Adalah : seorang shabat yang masyhur dengan julukannya (Abu Tsa'labah). Tentang siapa nam asli dirinya dan nama bapaknya,terdapat keragaman pendapat ada yang mengatakan,Jurtsuum.(panjang huruf tsa-nya),ada yang berpendapat Jurtsumah,ada lagi jurtsum (pendek huruf tsa-nya) ada pula Jurhum.Ia adala seoarng yang ikut berbai'at di bawah pohon di Hudaibah. Nabi mengutusnya kepada kaumnya dari Khabilah Khusyainah (untuk mendakwahkan Islam) ,lalu merekapun memeluk Islam.sahabt ini meninggal pada tahun 75 H. dan meriwayatkan hadist dari Rasulullah sebanyak 40 hadist

5. Al-Harits bin Ashim Al-Asy'ari (Abu Malik)

Nama ini nishbah kepada al-Asy'ari, yaitu nama sebuah khabilah dari yaman yang sangat kondang. Abu malik menghadap kepada Nabi dengan kaumnya (Asy'ariyyin ) namun dia di anggap orang syam (syamiyiin). sahabat ini meninggal pada masa kekhalifaan Umar bin Khattab karena di serang wabah ta'un (pes). dan meriwayatkan hadist dari Rasulullah sebanyak 27 hadist.

6. Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib

Adalah : Abu Muhammad al-Hasyimi al-Quraisyi,putra Fatimah Az-zahra, yang di lahirkan di madinah pada tahun ke 3 H, dan tumbuh berkembang di rumah kenabian'. ia seorang yang cerdas,santun,dan gemar akan kebijakan. Bicaranya sangat fasih,jelas,dan sungguh mudah di cerna. Setelah kesyahidan sang ayah (Ali ra') penduduk irak membai'atnya sebagai khalifah. lalu orang orang hijaj,yaman,dan khurasanpun memihak padanya setelah 6 bulan kekhalifahannya,dia melihat pertumpahan darah kaum muslimin. lantas iapun menjalin perdamaian dengan Mu'awiyah bin Abu sufyan,dan ia turun dari kekhalifahan dengan beberapa syarat.peristiwa itu terjadi pada 41 H. dan orang orang menyebut tahun itu sebagai 'Amul-jamaah (Tahun jama'ah),karena garis komando kaum muslimin berada di satu khalifah. Hasan meninggal di madinah pda tahun 50 H dan dimakamkan di baqi,serta meriwayatkan hadist dari kakeknya (Rasulullah) sebanyak 13 hadist.

7. Jabir bin Abdullah Al-Anshari

Adalah : Abu Abdullah al-khazraji as-salmi,seoranga sahabat memeluk Islam sebelum Hijrah, ikut dalam bai'at Aqabah,yang kala itu ia masih kecil. Dia seorang mujahid,shahih Muslim jabir bertutur: " Aku berperang bersama Rasulullah dalam 19 pertempuran,namun aku tidak ikut dalam perang badar dan uhud,karena ayahku mencegahku.begitu ayahku meninggal.aku tidak pernah sama sekali ketinggalan ikut berperang bersama Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. " Dia adalah seorang rawi yang banyak sekali meriwayatkan hadist sebanyak 1540 hadist. sahabat ini meninggal pada tahun 74 H.
Definisi Tabi’in
Secara bahasa kata Tabi’in merupakan bentuk jamak (Plural) dari Tabi’i atau Tabi’. Tabi’ merupakan Ism Fa’il dari kata kerja Tabi’a. Bila dikatakan, Tabi’ahu fulan, maknanya Masya Khalfahu (Si fulan berjalan di belakangnya).
Secara istilah adalah orang yang bertemu dengan shahabat dalam keadaan Muslim dan meninggal dunia dalam Islam pula. Ada yang mengatakan, Tabi’in adalah orang yang menemani sahabat.
Faedahnya
Di antara faedah mengenal Tabi’in adalah agar dapat membedakan mana hadits Mursal (ucapan Tabi’i yang meriwayatkan langsung dari Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam tanpa menyebutkan shahabat) dan mana hadits Muttashil (bersambung sanadnya hingga kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam).
Adapun Para Tabi’in ialah sebagai berikut :


1.    Sa’id ibn Al Mussaiyab

Sa’id ibn Al Musaiyab ialah Abu Muhammad Sa’id ibn Al Mugirah ibn Huzn ibn Abdul Wahab ibn Amr ibn A idz ibn Imran ibn Mahzum Al Qurasyi. Beliau adalah pemuka tabiin yang terkenal, salah satu fuqaha tujuh di Madinah yang telah dapat mengumpulkan hadits, fiqih, zuhud dan wara’. Beliau adalah salah seorang tabaqat tabi’in yang memiliki kelebihan dalam penyebaran ajaran Islam keberbagai penjuru dunia dan beliau juga sebagai salah satu tabi’in senior yaitu fuqaha tujuh dari ahli Madinah . Beliau hidup dari usaha berdagang minyak zaitun, beliau adalah seorang tabi’in yang sangat terkenal dalam menghafal hukum-hukum dan putusan-putusan yang di putuskan oleh Umar , oleh karenanya beliau terkenal dengan rawiyah Umar.
Beliau meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Utsman, Ali, Sa’ad ibn Abi Waqqas, Hakim ibn Hizam, Ibn Abbas, Ibn Amr ibn Ash, ayahnya sendiri Al Mussyyab Ma’mar ibn Abdillah, Abu Darda, Hasan ibn Tsabits, Zaid ibn Tsabits, Abdullah ibn Zaid Al Madan, Attab ibn Al Sid, Abu Qatadah, Abu Hurairah, Aisyah, Ummu Salim, Ibn Umar dan lain sebagainya.
Kata Ma’mar ibn Mahnun ibn Mahram, bahwa ayahnya berkata, ‘’Saya datang di Madinah dan bertanya siapa orang yang paling alim diantara penduduk Madinah ?. Mereka membawa saya kepada Said ibn Musaiyah. Kemudian berikutnya ibn Al Madaniy berkata Saya tidak mengetahui ada orang yang lebih luas ilmunya dari kalangan tabi’in selain Said ibn Musyyab, Maka apabila Said berkata ‘’ Demikianlah sunnah pegangilah dia dan dialah sebesar-besar tabi’in menurut pendapatku . 
Kata ibn Hibban ‘’Said adalah orang kepercayaan masuk golongan pemuka-pemuka tabi’in dalam bidang fiqih, agama, wara, ibadah, keutamaan, Dialah yang paling pandai dalam ilmu fiqih diantara ulam-ulama’ Hijaz dan dia juga seorang ta’bir mimpi, empat puluh tahun lebih beliau berada dalam masjid setiap kali azan disuarakan‘’ . Kata ibn Hatim, tak ada dalam kalangan tabi’in orang yang lebih bangsawan dari padanya beliau pernah dipenjarakan oleh Abdul Malik karena tidak mau membai’atkan anaknya Al Walid . Beliau lahir pada tahun 13 H 634 M dan wafat dimasa pemerintahan Al Walid ibn Abdul Malik pada tahun 94 H. 713 M dalam usia 79 tahun .

2.    Urwah ibn Al Zubair .

Urwah ibn Az Zubair ialah Abdillah Urwah ibn az Zubair ibn Al Awwam ibn Khuwailid ibn As’ad ibn Abdil Uzza ibn Qussai al Asadiy Al Quraisyi, salah seorang fuqaha 7 di Madinah, seorang yang ahli agama yang benar-benar shalih lagi sangat murah hatinya, beliau tidak dmencampuri kekacauan-kekacauan dalam Negara yang terjadi antara sesam sahabat. Ayahnya Az Zubair ibn Al Awwam adalah salah seorang putra dari makcik Nabi SAW. yang bernama Shafiah binti Abdul Muttalib dan beliau juga adalah seorang Hawary Rasulullah, salah seorang sahabat 10 yang mendapat syurga dan salah seorang sahabat 6 yang di tunjuk menjadi ‘’asy Habusy Syura’ .
Beliau menerima hadits dari dari ayahnya, makciknya Aisyah saudaranya Abdullah, ibunya Asma, Ali ibn Abi Thalib, Sa’id ibn Zaid ibn Nufail, Hakim ibn Hizam, Abdullah ibn Jafar dan lain-lain, hadits-haditsnya diriwayatkan oleh putra-putranya sendiri yaitu Abdllah, Ustman, Hisyam, Muhammad dan Yahya .
Al Ajali berkata, Urwah adalah seorang tabi’in yang kepercayaan, seseorang yang shalih yang tidak mencampuri kekacauan politik dimasanya . Selanjutnuya Qabisyah berkata, Urwah melebihi kami karena beliau selalu mengunjungi ‘Aisyah untuk belajar dan Aisyah adalah orang yang sangat alim dan begitu pula dengan Ibn Saad memasukkan Urwah seorang kepercayaan, banyak menghafal hadits, dan terkemuka dalam ilmu fiqih. Beliu dilahirkan pada akhir masa pemerintahan ‘Umar (tahun 22 H) dan wafat dalam keadaan berpuasa pada tahun 93 H.

3. Al-A’Raj.

Al-A’raj ialah Abu Daud Abdurrahman bin Humuz Al Madani yang di beri julukan Al-A‘raj yakni mawalli bani Hasyim, di katakan kritikus hadits Al-A’raj menguasai ansab (pertalian keturunan) dan bahasa arab, banyak mengafal hadits, tsiqat dalam periwayatan, beliau termasuk kalangan sahabat Abu Hurairah sesudah ibn Musayyad dan beliau juga mengetahui jujur tidaknya para sahabat yang meriwayatkan hadits Abu Hurairah. Al-Raj menerima hadits dari Abu Hurairah, Abi Said, Ibnu Abbas, Muhammad bin Maslamah Al Anshari, Muawiyyah bin Abi Sufyan, Muawwiyah bin Abdillah bin Ja’far, Abi Salamah dan Abi Rafi .
Dan hadits-hadits beliau diriwayatkan oleh Zaid bin Aslam, Shalih bin Kaisam, Az Zuhri, Yahya bin Said, Musa bin Uqbah, Abu Al-Zinad, Abdullah bin Dzakwan, Ja’far bin Rubaiah dan lain-lain dan Beliau meninggal dan dimakamkan di kota Iskandariyah Mesir tahun 117 H.

4. Nafi Al Adawiy

Nafi Al Adawiy adalah Abu Abdillah Al Madani maula Ibnu Umar, beliau berasal dari dailam dan tidak di ketahui asal usulnya, beliau di jumpai oleh Ibnu Umar dalam salah satu peperangan karena itu beliau terkenal dengan maula Ibnu Umar. Beliau pernah dikirim oleh Umar ibn Abdul Aziz ke Mesir untuk menjadi guru besar disana . Para keritikus bersepakat bahwa Nafi merupakan tsiqat dan dipercaya, Abu Ya’la Al Halili berkata Nafi merupakan seorang Imam tabi’in di Madinah dan ulama’ besar dalam bidang agama dan periwayatannya di sepakati keasahihannya.
 Sebagian para ulama’ ada yang menilainya lebih diatas Salim bin Abdillah bin Umar dan sebagian ulama’ lain bahwa Nafi sejajar dengan Salim ‘’ tidak ada kesalahan pada seluruh hadits yang diriwayatkannya, beliau pernah di uji oleh teman-teman semasanya dan lolos dalam ujian itu . Beliau adalah seorang yang kukuh dan kuat dan figur yang luar biasa, hal ini di ungkapkan oleh Imam Isma’il bin Umayah dengan mengatakan, ‘’Kita semua menghendaki bahwa Nafi akan mengalami kekeliruan, tetapi ia dapat menyelesaikan ujian itu dengan baik, oleh sebab itu ia menjadi orang kepercayaan Khalifah Umar bin Abdil Aziz, bahkan beliau pernah di kirim ke Mesir oleh Umar bin Abdil Aziz untuk menjadi pengajar hadits di sana.
Dikatakan oleh Bukhari Allah telah memberikan anugrah kepada kita tentang Nafi , beliau meniggal sekitar tahun 117 H. atau 120 H. Beliau menerima haditas dari Ibnu Umar, Maulanya, dari Abu Hurairah, Abu Lubabah bin Abdil Munzir, Abu Said Al-Khudri, Ubaidillah, Salim, Zaid dan Abdullah ibn Muhammad bin Abi Bakar dan lain-lain. Hadits-haditsnya di riwayatkan oleh putra-putranya sendiri, Abu Umar dan Umar, Abdillah bin Dinar, Shalih bin Kaisan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, dan kedua putra Yahya bin Sa’id Al’Anshari, yakni Abdul Rabbah dan Yahya, Ibnu Thahran, Ibnu Juraij, Al Auza’i, Malik bin Anas dan lain-lain.

5. Hasan Al Bishri

Nama lengkap Hasan Al Bishri ialah Abu Said Al Hasan bin Abi Al Hasan bin Yasar Al Bishri adalah Maula Al Anshari. Ibunya bernama Khairah, budak Ummu Salamah yang di merdekakan, dikatakan Ibnu Sa’ad dalam kitab tabaqat Hasan adalah seorang alim yang luas dan tinggi ilmunya, terpercaya, seorang hamba yang ahli ibadah lagi pula fasih bicaranya . 
Beliau salah seorang fuqaha yang berani berkata benar dan menyeru kepada kebenaran dihadapan para pembesar negeri dan seorang yang sukar diperoleh tolak bandingnya dalam soal ibadah . Beliau menerima hadits dari Abu Bakrah, Imran bin Husein, Jundub, Al Bajali, Muawwiyah, Anas, Jabir dan meriwayatkan hadits dari beberapa sahabat diantaranya ‘Ubay bin Ka’ab, Saad bin Ubadah, Umar bin Khattab walaupun tidak bertemu dengan mereka atau tidak mendengar langsung dari mereka .
Beliau adalah ulama ternama di Basrah, Imam Al Bagir ra. Mengatakan,’’ Jika di sebutkan tentang ketokohan Al Hasan artinya yang dimaksud ucapan Al Hasan menyerupai ucapan para Nabi, Beliau wafat tahun 110 H. dalam usia 88 tahun dan kemudian hadits-hditsnya diriwayatkan oleh Jarir bin Abi Hazim, Humail At Thawil, Yazid bin Abi Maryam, Abu Al Asyhab, Sammak bin Harb, Atha bin Abi Al Saib, Hisyam bin Hasan dan lain-lain .

6. Muhammad bin Sirin

Nama lengkap Muhammad bin Sirin adalah Abu Bakr Muhammad bin Sirin Al Anshari yaitu seorang tabi’in terkemuka dalam ilmu agama di basrah, beliau merupakan seorang tokoh pada zamanya sebagai ahli fiqih, di sebutkan oleh Ibnu Sa’ad bahwa beliau adalah seorang yang terpercaya, terkenal dalam bidang fiqih, seorang yang alim, wara’, ahli hadits dan mempunyai pengetahuan yang lebih faqih pada semasanya yang melebihi kefaqihannya.
Kata Muarriq,”Tidaklah saya melihat orang yang lebih pandai dalam bidang fiqih selain dari Muhammad ibn Sirin yang dilandasi oleh wara” . Beliau wafat pada tahun 110 H. dalam usia 77 tahun. Beliau menerima hadits dari Maulanya sendiri Anas bin Malik, Zaid bin Tsabit, Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, Junndub bin Abdillah Al Bajali, Huzaifah bin Al Yaman, Samurah bin Jundub, Imran bin Husen, Abu Hurairah dan Abu Darda.

7. Muhammad ibn Muslim Az Zuhry 

Muhammad ibn Muslim Az Zuhry ialah Abu Bakr Muhammad ibn Muslim Ubaidillah ibn Abdullah ibn Syihab al Quraisyi az Zuhry, beliau adalah ulama besar tabi’in yang mula-mula mentadwilkan hadits dari salah seorang hafids yang besar dari penduduk Madinah terkenal di seluruh Hijaz dan Syam .
Beliau menerima hadits dari Abdulla bin Ja’far, Rabiah ibn Abbad, Al Muswar ibn Mahramah, Abdurrahman ibn Azhar, Abdillah ibn Amr, Abu Umamah ibn Sahl Hanif, Malik ibn Aus, Amir ibn Saad ibn Abi Waqas, Al Hasan dan Abdullah dan lain-lain. Beliau meriwayatkan hadits secara asal dari Ubadah ibn Abi Rabah ibn Samit, Abu Hurairah, Rafi ibn Khadij, Al Bukhari berkata lebih kurang 2000 hadits yang diriwayatkan oleh Az Zuhry, beliau lahir 51 H. dan wafat pada tahun 124 H. dalam usia 73 tahun .

8. Imam Abu Hanifah 

Nama lengkapnya ialah An-Nu’man bin Tsabits bin Zutha, beliau bekas sahaya taimullah al-Kufi, ia berasal dari Persia dan beliau seorang tabi’in karena pernah melihat para sahabat Anas bin Malik, Sahl bin Saidi, Abdullah bin abi Aufa dan Abu Tufail Amir bin Watsilah, beliau meriwayatkan dari sebagian mereka bahkan ada lam’ yang mengatakan bahwa ia meriwayatkan dari mereka.
Para ulama memberi kesaksian akan keluasan pengetahuan fiqih dan kekuatan hujjahnya, Imam Syai’i berkata dalam hal ilmu fiqih, manusianya adalah keluarga Abu Hanifah dan begitu pula dengan pendapat, Al-Laits bin Saad bahwa ‘’Aku pernah menghadap Imam Malik di Madinah lalu aku berkata kepadanya ‘’Aku lihat anda mengusap keringat dari kening anda ‘’Malik menjawab ‘’Aku keringat bersama Abu Hanifah, dia benar-benar ahli fiqih hai orang Mesir, kemudian aku bertemu Abu Hanifah dan berkata kepadanya alangkah bagus ucapan orang tersebut tentang anda Abu Hanifah menyahut” tak pernah aku melihat orang secepat dia dalam menjawab dengan benar dan melontarkan keritik dengan sempurna” .
Imam Abu Hanifah seorang yang sangat takwa dan wara’ dan beliau anugrahi ketajaman berfikir dan kecerdasan luar biasa menjadi sangat terkenal dalam menterjemahkan dan mengungkapkan ajaran agama . Untuk membiayai hidupnya ia bekerja dan tidak mau menerima pemberian dari para ulama penolakan tersebut demi menjaga harga diri dan mengangkat kehormatan para ulama, agar tidak di rendahkan. Abu Ja’far pernah mencoba memaksanya menjadi qadi, ia memenjarakan dan mencambuknya sepuluh kali setiap hari supaya ia mau menerima jabatan tersebut tetapi Abu Hanifah tetap menolak dan pada ahirnya beliau meniggal di penjara pada tahun 150 H.

9. Qatadah ibn Di’amah
Qatadah ibn di’amah ialah Abu Al Khathab Qatadah ibn Di’amah ibn Qadatah ibn Aziz ibn Amr ass Sadusy al Basyri, beliau adalah seorang imam besar dan beliau meriwayatkan hadits dari Anas ibn Malik, Abu Ath Thufail, Said ibn Al Musayyab, Ikrimah, Muhammad ibn Abdir Rahman ibn Auf, Al Hasan Bisri, Muhammad ibn Sirrin, Atha ibn Abi Rabah, Abu Bakr dan Nadir dan kedua yang terahir ini adalah putra Anas ibn Malik .
Hadits-hadits beliau di riwayatkan oleh Sulaiman at Tamimiy, Jarir ibn Hazim, Syu’bah, Abu Hilal, Ar Rasiby, Humam ibn Yahya, Ammr ibn Al Harits Al Misry, Sa’id ibn Al Arubah, Al Laits ibn Sa’ad, Awanah dan lain-lain, kemudian selanjutnya Ibnul Musyaiyyad berkata’’ tidak pernah seorang yang datang kepadaku yang melebihi hapalan Qatadah. Beliau lahir pada tahun 61 H. dan wafat pada tahun 118 H. dalam usia 56 tahun.

10. Sulaiman ibn Al Amasy

Nama legkap Slaiman bin Mihram AL-Ma’masy ialah Abu Muhammad Sulaiman bin Mihran Al-Kahili Al-Asadi, beliau adalah seorang tabi’in yang mashur, ulama yang terkenal dalam bidang Al-qur’an, hadits dan faraid dan berasal dari Tarbistan dan di lahirkan di Al-Kufi.
Dikatakan oleh Syu’bah,’’Saya tidak melihat seseorang yang memiliki reputasi di bidang hadits seperti yang di miliki Al-A’masy, Ibnu Ma’in menilai bahwa sanad Al-masy dari Ibrahim dari Al qamah dari Abdullah merupakan sanad yang terbaik dan ada sebagian orang menanyakan apakah reputasi Al-A’masy bias seperti Az-Zuhri ? Al-A’masy lebih bersih dari pada Az Zuhri sedangkan Az Zuhri masih memandang duniawi, menerima pemberian dan bekerja untuk bani ummayah, sedangkan Al-A’masy adalah seorang fakir, sabar, jauh dari penguasa, wara’ menjaga Al-qur’an dan menjaga ilmu ummat Muhammad SAW .
Beliau menerima hadits dari Anas, namun ada pendapat yang mengatakan bahwa Al-A’masy tidak mendengar sendiri dari Anas, dari Zaid bin Wahab, Saad bin Ubaidah, Thalhah bin Nafi, dan Ibrahim An-Nahdi dan lain-lain, selanjutnya hadits beliau diriwayatkan oleh Al-Hakim bin Uyainah, Abu Al-Subai (salah seorang gurunya ), Abdullah bin Idris bin Mubarrak, Fudail bun Iyad . Beliau lahir pada hari wafatnya Al-Husen pada tahun 61 H. di Kufah dan beliau meniggal pada tahun 48 H. dalam usia 80 tahun.

11. Mujahid ibn Jabir

Mujahid ibn Jabir adalah Mujahid ibn jabir Al-Makki Abu al Hujaj al-Makzumi al-Makari maula al-Saib ibn Abi al-Saib, seorang tabi’in dan seorang Imam yang di sepakati ketinggiannya. Beliau meriwayatkan hadits dari Abi bin Abi Thalib, Said ibn Abi Waqal, Abdullah yang empat, Rafi ibn Fadidj, Usai ibn Dhahir, Abi Sa’id al Hudri, Aisyah, Ummi Salamah, Juwairiyah, Abi Hurairah dan lain- lain.
Disamping seagi muhaddisin, beliau juga terkenal keahlianya dalam bidang tafsir, ia dipandang salah seorang sahabat ibn Abbas yang paling terpercaya, oleh karena itu tak heran kalau Imam Bukhari menempatkannya sabagai andalan tafair dalam kitab sahihnya, demikian pula dengan Imam Syafi’i menjadi saksi terpenting akan keutamaan dan keadilan imam mujtahid. Berdasarkan riwayat yang disampaikannya sendiri bahwa beliau berkata ‘’Aku pernah menyodorkan al-Qur’an kepada ibn Abbas sebanyak 30 kali . Jadi pada dasarnya semua ulama sepakat akan ketinggian, keluasan dan kedalaman ilmu serta pengalamannya, beliau lahir pada tahun 21 H. dan wafat pada tahun 103 H.

12. Malik bin Anas 

Nama lengkap Malik bin Anas ialah Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir Al-Ashabahi Al Himyarim Al-Madani, merupakan salah seorang dari Imam Mazhab yang terkenal. Abu Hurairah berkata aku belum pernah melihat seseorang yang shalatnya lebih serupa dengan Nabi dari pada Anas bin Malik . Beliau mendapat sebutan Imam Darul Hijrah dan Imam Syafi’i menyipatinya sebagai hujjatullah sesudah makluknya sesudah generasi tabi’in. Para kritikus sepakat mengatakan bahwa imam Malik adalah seseorang hujjah dan siqat, An Nasai berkata sesudah generasi tabi’in kami tidak memiliki ulama sekaliber Imam Malik, tak ada seorang ulama’ yang lebih agung yang lebih siqat, dan terjalin hadits-haditsnya dan sangat jarang periwayatan hadits dhaifnya dari Imam Malik.
Imam Malik adalah seorang fuqaha pertama di Madinah yang menyaring perawi-perawi haditsnya dan meninggalkan perawi hadiits yang tidak di percaya dan beliau tidak meriwayatkan hadits kecuali yang benar-benar mahir atau ahli dalan bidang fiqih dan beliau juga pribadinya sangat rendah hati, zuhud dan sangat menjaga ucapannya dan beliau memiliki pendirian yang kokoh, beberapa hal yang menjadi bukti bahwa penolakan beliau untuk datang ke istana dan menjadi guru bagi keluarga mereka kemudian beliau pernah di cambuk 70 kali oleh gubernur madinah karena menolak mengikuti pandangan sulaiman . Karya beliau yang sangat gemilang dalam bidang ilmu hadits ialah Kitab “Al-Muaththa” ditulis pada tahun 144 H. atas anjuran Khalifah Ja’far al-Manshur sewaktu bertemu di saat-saat melakukan ibadah haji 
Beliau menerima hadits dari Amir bin Abdillah bin Az-Zubair, Zaid bin Aslam, Nafi, Humaid Aat-Thawil, Abu Hazim, Salamah bin Dinar dan lain-lain, semmua ulama’ hadits mengakui ketinggian ilmu beliau dalam hadits dan dalam bidang fiqih dan beliau menempati kedudukan yang has diantara bintang-bintang ilmuan berbakat seperti penghimpun hadits terkenal Imam Bukhari dan Muslim , Malik bin Anas wafat 179 H. di Madinah .

13. Muhammad ibn As Saib al-Kalby

Nama lengkapnya adalah Muhammad ibn al-Saiib ibn Basyar ibn Amar ibn Abdal Aziz al-Kalbi Abu al-Nnadhir al-Kaufi, seorang yang di akui dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang tafsir dan menguasai silsilah Arab, namun dalam masalah periwayatan hadits ia pandang sebagai orang yang kurang dipercaya. Ia meriwayatkan hadits dari saudaranya, Sufyan, Salamah, Abi Shalih, Amir al-Sya’bi dan lain sebagainya. Beliau diakui sebagai seorang mufassir dan orang yang sangat luas ilmunya dalam bidang silsilah bangsa Arab namun beliau tidak dipandang sebagai seorang yang dapat dipercaya dalam bidang hadits .
Hadits-haditsnya banyak diriwayatkan oleh putranya, Hisyam, Sufyan al-Tsauri, Muhammad ibn Ishak, Hammad ibn Salamah ibn Mubarak, Ibn Juraij, Muhammad ibn Marwan al-Saddi al- Sagir Husyaim, Abu Awamah, dan lain-lain. Beliau wafat tahun 146 H. di Kufah, kemudian mengenai kapan tahun kelahirannya tidak ada yang mengetahuinya .

14. Umar Ibn Abd al Aziz

Umar ibn al Aziz adalah seorang khalifah dari Bani Umayah yang berkuasa pada tahun 99-101 H. Nama beliau menjadi masyhur karena kemampuan dan keampuhan dalam memimpin pemerintahan secara adil dan bijaksana serta sederhana selain itu ia menjadi terkenal karena berhasil menyandang reformasi dalam beberapa bidang seperti dalam bidang keilmuan, pemerintahan, sosial dan sebagainya . Beliaulah yang memerintahkan para ualama untuk mendirikan majlis-majlis hadits dan membukukan hadits tersebut, diantaranya as Syihab Az Zuhri, Amarah bin Abd al- Rahman dan Abi Bakar Ibn Hazm. 
Nama lengkapnya adalah Umar Ibn al-Aziz Ibn Marwan Ibn al-Hakam al-Imam Amir al-Mu’minin Abu Hafsh al-Amawi al- Quraisyi. Ia lahir di Madinah pada masa Yaziz ibn Abi Syufyan dan di besarkan di Mesir pada masa kekuasaan ayahnya dan ibunya Ummu Ashim bin Ashim ibn Umar ibn al Khattab. Ia menerima hdits dari Abdulah ibn Ja’far, Anas ibn Malik , Abu Bakar ibn Abd al Rahman dan lain-lain.
Umar ibn Al Aziz adalah seorang yang imam faqih, mujtahid, banyak mengetahui sunnah, hujjah, hufaz dan sebutan baik lainnya. Pertama kali memegang jabatan di pemerintahan, ia menjabat sebagai gubernur Madinah pada masa kehalifhan Al Walid, pada masa ini ia membangun dan memperbaiki masjid Nabawi dan menghiasinya secara sederhana . Beliau meninggal pada bulan Rajab tahun 101 Hijriyah dalam usia 40 tahun lebih enam bulan, Hisyam meriwayatkan dari Al Hasan bahwa ia berkata ketika kematian datang menemui Umar Abd Aziz ia meninggal sebaik baik orang meninggal .

15. Al Hijazy

Nama lengkap Al Hijazy adalah Ismail bin Ibrahim Al-Makzumi Al Madani Al-Hijazi yaitu seorang Imam, di katakan para kritikus bahwa Al Hijazi adalah seorang tsiqat artinya perawi yang sangat terpercaya mmeriwayatkan hadits dari yang siqah, hingga bersambung kepada Rasululah SAW . Di sebutkan Ibnu Hibban dua kali dalam kitab tsiqat bahwa beliau adlah tabi’in dan tabi’it tabi’in . 
Jadi jelaslah bahwa sosok Al Hijazy seorang perawi yang terkenal di kalangan tabi’in yang sangat dipercaya disamping seorang ulama, dan beliau menerima hadits dari ayahnya dan Muhammad bin Ka’ab Al-Qurtubi dan Hadits-haditsnya di riwayatkan oleh Atsauri, Waqi dan Fudail An-Namiri, beliau wafat tahun 164 H. 
Pengertian Tabi’ut Tabi’in
Tabi’ut tabi’in (pengikut Tabi’in) adalah generasi ke-3 muslim sesudah generasi Tabi’in dan generasi Sahabat Rasulullah saw. Diantara mereka ada yang merupakan anak dari Tabi’in atau cucu dari Sahabat Rasulullah saw. Menurut definisi sunni, Tabi’in adalah seorang ulama yang pernah berjumpa dengan minimal seorang Tabi’in.
Dan adapun Para Tabi’ut tabi’in adalah :

1. Bukhari (194-256H) Kitab : Al-Jaami’ush Shahih atau Shahih Bukhari
2. Muslim (204-261H) Kitab : Shahih Muslim
3. Abu Dawud (202-275H) Kitab : As-Sunan Abi Dawud
4. At-Tirmidzi (209-279H) Kitab : As-Sunan At-Tirmidzi
5. An-Nasa’i (215-303H) Kitab : As-Sunan An-Nasa’i
6. Ibnu Majah (207-275H) Kitab : As-Sunan Ibnu Majah
7. Malik bin Anas (90/93-169H) Kitab : Al-Muwatha’
8. Asy Syafi’iy (150-204H) Kitab : Al Um
9. Ahmad bin Hambal (164-241H) Kitab : Al Musnad Ahmad
10. Ibnu Khuzaimah (223-311H) Kitab : Shahih Ibnu Khuzaimah
11. Ibnu Hibban (—-354H) Kitab : Shahih Ibnu Hibban
12. Hakim (320-405H) Kitab : Al Mustadrak
13. Ad-Daaruquthni (306-385H) Kitab : Sunan Daaruquthni
14. Al Baihaqiy (384-458H) Kitab : Sunan Al-Kubra
15. Ad Daarimi (181-255H) Kitabnya Sunan Ad-Daarimi
16. Abu Dawud At-Thayaalisi (—-204H) Kitab : Musnad At-Thayalisi
17. Al Humaidiy (—219H) Kitab : Musnad Al-Humaidiy
18. Ath Thabrani (260-360H) Kitab : Mu’jam Al-Kabir, Mu’jam Al-Ausath, Mu’jam As-Shagir
19. Abdurrazzaaq (126-211H) Kitab :Mushannaf Abdurrazzaaq
20. Ibnu Abi Syaibah (—-235H) Kitab : Mushannaf Ibnu abi Syaibah
21. Abdullah bin Ahmad (203-209H) Kitab : Az-Zawaaidul Musnad
22. Ibnul Jaarud (—307H) Kitab : Al-Muntaqa
23. At-Thahaawi (239-321H) Kitab : Syarah Ma’aanil Atsar, Musykilul Atsar
24. Abu Ya’la (—307H) Kitab : Musnad Abu Ya’la
25. Abu ‘awaanah (—316H) Kitab : Shahih Abu ‘Awaanah
26. Said bin Manshur (—227H) Kitab : As Sunan Said bin Manshur
27. Ibnu Sunniy (—364H) Kitab : ‘Amalul Yaum wal lailah
28. Ibnu Abi ‘Ashim (—287H) Kitab : Kitabus Sunnah, Kitab Zuhud


MENGENAL PARA IMAM PERAWI HADITS KALANGAN TABI’UT TABI’IN

1.      IMAM BUKHARI (194-256 H/ 773-835 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah. Beliau dilahirkan di Bukhara, Uzbekistan setelah Shalat Jumat, pada tanggal 13 Syawal 194 H/810 M. Muhadditsin ini sangat wara’, banyak membaca Al Qur’an siang malam serta, gemar berbuat kebajikan. Sejak umur 10 tahun, dia sudah mempunyai hafalan hadits yang tidak sedikit jumlahnya. Beliau telah menulis Kitab Hadits yang memuat 600.000 hadits  kemudian beliau pilih lagi menjadi 100.000 hadits shahih dan 1000 hadits TIDAK shahih.
Shahih al-Bukhari adalah karya utama Imam Bukhari. Judul lengkap buku beliau ini adalah Al-Jami’ ash-Shahih al- Musnad al-Mukhtashar min Umūri Rasūlillah Shallallahu ’alayhi wa Sallam wa Ayyamihi (Jami’us Shahih), yakni kumpulan hadits-hadits shahih. Beliau menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk menyusun bukunya ini. Beliau memperoleh hadits dari beberapa hafizh, antara lain Maky bin Ibrahim, Abdullah bin Usman Al Marwazy, Abdullah bin Musa Al Abbasy, Abu Ashim As Syaibany dan Muhammad bin Abdullah Al Anshari. Karya-karya lainnya antara lain:
·                  Qadlayas Shahabah Wat Tabi’in
·                  At Tarikhul Kabir
·                  At Tarikhul Ausath
·                  Al ‘Adabul Munfarid
·                  Birrul Walidain.   
Dalam kitab jami’nya, beliau menuliskan 6.397 buah hadits, dengan yang terulang. Yang muallaq sejumlah 1.341 buah, dan yang mutabi’ 384 buah, jadi seluruhnya berjumlah 8.122 buah. Beliau wafat pada malam Sabtu selesai shalat Isya’, tepat pada malam Idul Fitri tahun 252 H/870 M dan dikebumikan di Khirtank, kampung yang tidak jauh dari Samarkand.

2.      IMAM MUSLIM (204-261 H/ 783-840 M)
Beliau mempunyai nama lengkap Abul Husain Muslim bin Al Hajaj Al Qusyairy. Beliau dilahirkan di Nisabur, Iran tahun 204 H/820 M. Dia adalah muhadditsin dan hafidz yang terpercaya. Dia pergi ke berbagai kota untuk berguru hadits kepada Yahya bin Yahya, Ishaq bin Rahawaih, Muhammad bin Mahran, Abu Hasan, Ibnu Hanbal, Abdullah bin Maslamah, Yazid bin Mansur dan Abu Mas’ad, Amir bin Sawad, Harmalah bin Yahya, Qatadah bin Sa’id, Al Qa’naby, Ismail bin Abi Uwais, Muhammad bin Al Mutsanna, Muhammad bin Rumhi dan lain-lain. Dalam bidang hadits, beliau memiliki karya Jami’ush Shahih. Jumhur ulama mengakui kitab Shahih Muslim adalah secermat-cermat isnadnya dan sekurang-kurang perulangannya. Kitab ini berisikan 7.273 buah hadits, termasuk dengan yang terulang. Karya lainnya ialah:
·                  Musnadul Kabir (Kitab yang menerangkan tentang nama-nama rijalul hadits)
·                  Al Jami’ul Kabir
·                  Kitabul ‘ilal wa kitabu auhamil muhadditsin
·                  Kitabut Tamyiz
·                  Kitab man laisa lahu illa rawin wahidun
·                  Kitabut thabaqatut tabi’in
·                  Kitabul Muhadiramin
Beliau wafat pada hari Minggu, Rajab tahun 261 H/875 M dan dikebumikan pada hari Senin di Nisabur.
menulis Kitab Shahih Muslim yang terdiri dari 7180 Hadits . Guru-guru beliau: Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Bukhari. Adapun murid murid beliau: Imam at-Tirmidzi, Abū Hatim ar-Razi dan Abū Bakr bin Khuzaimah termasuk. Buku beliau memiliki derajat tertinggi di dalam pengkategorisasian (tabwib).
Kedua Ulama Ahli hadits ini biasa disebut dengan As Syaikhani (الشيخان ) dan kedua kitab Shahih beliau berdua disebut Shahihain (الصحيحين) sedangkan hadits yang diriwayatkan oleh mereka berdua dari sumber sahabat yang sama disebut muttafaq ‘alaih (متفق عليه )

3.      IMAM ABU DAWUD (202-275 H/ 817-889 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Dawud Sulaiman bin Al Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin Amr bin Amran Al Azdi As Sijistani. Ia dilahirkan di Sijistan (antara Iran dan Afganistan) pada 202 H/817 M. Ia seorang ulama, hafizh (penghafal Al Qur’an) dan ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan tentang ke-Islaman khususnya dalam bidang ilmu fiqih dan hadits. Dia berguru kepada para pakar hadits, seperti: Ibnu Amr Ad Darir, Qa’nabi, Abi Al Walid At Tayalisi, Sulaiman bin Harb, Imam Hambali, Yahya bin Ma’in, Qutaibah bin Sa’id, Utsman bin Abi Syaibah, Abdullah bin Maslamah, Musaddad bin Marjuq, Abdullah bin Muhammad An Nafili, Muhammad bin Basyar, Zuhair bin Harb, Ubaidillah bin Umar bin Maisarah, Abu bakar bin Abi Syaibah, Muhammad bin Mutsanna, dan Muhammad bin Al Ala.
Abu Dawud menghasilkan sebuah karya terbaiknya yaitu Kitab Sunan Abi Dawud. Kitab ini dinilai sebagai kitab standar peringkat 2 (kedua) dalam bidang hadits setelah kitab standar peringkat pertama yaitu Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Dalam kitabnya tersebut Abu Dawud mengumpulkan 4.800 buah hadits dari 500.000 hadits yang ia catat dan hafal. Karangan Abu Dawud yang berjumlah 20 judul dan tidak kurang dari 13 judul kitab telah mengulas karya tersebut dalam bentuk syarh (komentar), mukhtasar (ringkasan), tahzib (revisi) dll.
Beliau tinggal dan menetap di Basra dan akhirnya wafat di Basrah pada tahun 275 H/889 M dalam usia 73 tahun. Buku beliau ini, utamanya menggabungkan antara riwayat-riwayat yang berkaitan dengan ahkam dengan ringkasan (mukhtasar) permasalahan fiqih yang berkaitan dengan hukum. Bukunya tersusun dari 4.800 ahadits. Al Khathaby mengomentari bahwa Kitab Sunan Abu Dawud itu adalah kitab yang lebih banyak fiqih-nya daripada Kitab As Shahihain.

4.      IMAM AT-TIRMIDZI (209-279 H/ 824-892 M)
Beliau mempunyai nama lengkap Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at Tirmidzi bin Musa bin Dahhak As Sulami Al Buqi. Ia lahir di Termez, Tadzikistan pada bulan Dzulhijah 209 H/824 M. Ia merupakan ilmuwan Islam, pengumpul hadits kanonik (standar buku). Abu Ya’la Al Khalili, seorang ahli hadits menyatakan bahwa At Tirmidzi adalah seorang Siqah (terpercaya) dan hal ini disepakati oleh para ulama. Ibnu Hibban Al Busti (ahli hadits) mengakui kemampuan At Tirmdzi dalam hal menghafal, menghimpun dan menyusun hadits.
At Tirmidzi adalah seorang murid dari Imam Bukhari dan beberapa guru lainnya seperti: Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Musa. Kitab beliau yang terkenal, Jami’ at-Tirmidzi menyebutkan seputar permasalahan fiqh dengan penjelasan yang terperinci.
Beliau juga memiliki kitab Ilalul Hadits. Pada usia 70 tahun, ia meninggal di tempat kelahirannya Termez pada akhir Rajab tahun 279 H/892 M.

5.      IMAM AN-NASA’I (215-303 H/ 830-915 M)
An-Nasa’i memiliki nama lengkap Abu Abdir Rahman Ahmad bin Syu’aib an-Nasa’i bin Ali bin Bahr bin Sinan. Sedangkan nama panggilannya adalah Abu Abdul Rahman An-Nasa’i. Beliau lahir di Nasa’, Khurasan 215 H/830 M. Seorang ahli hadits ini memilih Mesir sebagai tempat menyiarkan hadits-hadits. Beliau mempunyai keahlian dalam bidang hadits dan ahli fiqih dalam mazhab Syafi’i. Di kota Damaskus ia menulis kitab Khasais Ali ibn Abi Thalib (Keistimewaan Ali bin Abi Thalib). Sedangkan karya-karyanya yang lain yaitu:
·                  As Sunan Al Kubra (Sunan-sunan yang Agung).
·                  As Sunan Al Mujtaba (Sunan-sunan Pilihan).
·                  Kitab At Tamyiz (Pembeda)
·                  Kitab Ad Du’afa (Tentang Orang-orang Kecil).
·                  Khasais Amir Al Mu’minin Ali ibn Abi Thalib.
·                  Manasik Al Hajj (Cara Ibadah Haji).
·                  Tafsir
Dari kitab-kitab tersebut, As-Sunan Al Kubra merupakan karya terbesarnya. Beliau memiliki guru-guru dalam bidang hadits antara lain: Qutaibah bin Sya’id, Ishaq bin Ibrahim, Ahmad bin Abdul Amru bin Ali, Hamid bin Mas’adah, Imran bin Musa, Muhammad bin Maslamah, Ali bin Hajar, Muhammad bin Mansyur, Ya’kub bin Ibrahim, dan Haris bin Miskin.
An-Nasa’i meninggal dunia di kota Ramlah, Palestina dan dikuburkan di antara Shafa dan Marwah di Mekah pada hari Senin, 13 Safar tahun 303 H/915 M dalam usia 88 tahun.

6.      IMAM IBNU MAJAH (209-273 H/ 824-887 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Majah al-Qadziani Ar Raba’i Al Qazwani. Beliau lahir di Qazwin, Iran 209 H/824 M. Majah adalah nama gelar (Laqab) bagi Yazid, ayahnya yang dikenal juga dengan nama Majah Maula Rab’at. Ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa Majah adalah kakeknya Ibnu Majah. Ibnu Majah memiliki keahlian dalam bidang hadits, ahli tafsir dan ahli sejarah Islam. Ada 2 (dua) keahliannya dalam bidang tafsir yaitu tafsir Al Qur’an Al Karim dan At Tarikh.
Pada usia 21 tahun dia mulai mengadakan perjalanan untuk mengumpulkan hadits. Dengan cara tersebut dia telah mendapatkan hadits-hadits dari para ulama terkenal yang mana juga sebagai gurunya seperti Abu Bakar bin Abi Syaibah, Muhammad bin Abdullah bin Numaayr, Hisyam bin Ammar, Ahmad bin Al Azhar, Basyar bin Adam serta para pengikut Imam Malik dan Al Layss.
Karya utama Ibnu majah dalam bidang hadits adalah Sunan Ibnu Majah yang dikenal sebagai salah satu dari enam kitab kumpulan hadits yang terkenal dengan julukan Al Kutub As Sittah (kitab yang enam). Lima kitab hadits yang lain dari kumpulan tersebut adalah Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At Tirmidzi dan Sunan An Nasa’i (disebut dengan Sunan, karena kitab ini mengandung ahadits yang menyinggung masalah duniawi/mu’amalah).
Ibnu Majah wafat di tempat kelahirannya Qazwin hari Selasa, tanggal 20 Ramadhan 273 H/18 Pebruari 887 M dalam usia 64 tahun.

7.      IMAM AHMAD (164-241 H/ 780-855 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah bin Muhammad bin Hanbal Al Marwazy. Dia adalah ulama hadits terkenal kelahiran Baghdad. Dia dilahirkan pada bulan Rabiul Awal, tahun 164 H/780 M. Beliau terkenal sebagai salah seorang pendiri madzhab yang dikenal dengan nama Hanabilah (Hanbaly). Beliau mulai mencari hadits sejak berumur 16 tahun hingga merantau ke kota-kota di Timur Tengah. Dari perantauan inilah, beliau mendapatkan guru-guru kenamaan, antara lain: Sufyan bin ‘Uyainah, Ibrahim bin Sa’ad, Yahya bin Qaththan. Dan beliau adalah salah seorang murid Imam As Syafi’i yang paling setia.
Dia merupakan seorang ahli hadits yang diakui kewara’an dan kezuhudannya. Menurut Abu Zur’ah, beliau mempunyai tulisan sebanyak 12 macam yang dikuasai di luar kepala. Beliau juga mempunyai hafalan matan hadits sebanyak 1.000.000 buah. Karya beliau yang sangat gemilang adalah Musnadul Kabir. Kitab ini berisikan 40.000 buah hadits yang 10.000 di antaranya merupakan hadits ulangan.Karya beliau yang paling utama adalah Musnad Ahmad yang tersusun dari 30.000 ahadits dalam 24 juz.
Beliau pulang ke rahmatullah pada hari Jumat Rabiul Awal, 241 H/855 M di Baghdad dan dikebumikan di Marwaz yang mana jenazahnya diantar oleh 800.000 orang laki-laki dan 60.000 orang perempuan.




BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dari berbagai ulasan dan pemaparan. Secara bahasa kata Tabi’in merupakan bentuk jamak (Plural) dari Tabi’i atau Tabi’. Tabi’ merupakan Ism Fa’il dari kata kerja Tabi’a. Bila dikatakan, Tabi’ahu fulan, maknanya Masya Khalfahu (Si fulan berjalan di belakangnya).
Secara istilah adalah orang yang bertemu dengan shahabat dalam keadaan Muslim dan meninggal dunia dalam Islam pula. Ada yang mengatakan, Tabi’i adalah orang yang menemati shahabat.
Faedahnya Di antara faedah mengenal Tabi’in adalah agar dapat membedakan mana hadits Mursal (ucapan Tabi’i yang meriwayatkan langsung dari Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam tanpa menyebutkan shahabat) dan mana hadits Muttashil (bersambung sanadnya hingga kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam).

B.       Saran
Semoga para pembaca dapat mengerti dan memahami isi makalah ini, bisa mengenal periwayat-periwayat generasi sahabat tabi’i, dan dapat mengetahui apa itu tabi’i.


DAFTAR PUSTAKA

-          Hendra.” MENGENAL PARA IMAM PERAWI HADITS”. http://hendrahandsome.blogspot.com/2011/03/mengenal-para-imam-perawi-hadits.html (diakses tanggal 5 Oktober 2012)

-                    Ms, Zulihi.” RIWAYAT  PERAWI  HADITS  DARI  KALANGAN  TABI’IN”. http://zullihi.blogspot.com/2010/01/riwayat-perawi-hadits-dari-kalangan.html (diakses tanggal 5 Oktober 2012)

-          Muhadiddtsin.” Pembukuan dan Kitab-Kitab Hadits”. http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/16/pembukuan-dan-kitab-kitab-hadits/ (diakses tanggal 5 Oktober 2012)












Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama